Tempat Wisata Malam di Yogyakarta, Vibes-nya Beda dan Bikin Susah Move On
Mebel dan ukir Jepara memiliki sejarah yang cukup panjang karena kemampuan bertukang dan mengukir yang diturunkan dari generasi ke generasi. Kebiasaan ini pun seakan terasah dan berkembang mengikuti perkembangan zaman yang semakin maju. Bahkan, meski terjadi adaptasi yang lebih modern, dengan jiwa seni dan keterampilan yang dimiliki oleh para perajin tetap tertanam dengan kuatnya.
Lantas, seperti apa sejarah dari kota kerajinan ini. Berikut ulasannya dirangkum pada Rabu (8/6/2022).
Heboh Biawak Masuk Rumah Makan di Jepara, Petugas Damkar Sempat Kesulitan Mengevakuasi
Bicara soal kerajinan ukir kayu, ukiran di Jepara sudah tak diragukan lagi kualitasnya. Terbukti, hasil kerajinan ukiran Jepara mampu diekspor ke lebih 100 negara hingga membuat kabupaten ini dijuluki The World Craving Centre atau Pusat Ukiran Dunia.
Di Jepara, kegiatan mengukir dan memahat untuk menghasilkan mebel dan karya seni ukiran sudah menjadi bagian dari sosial, budaya, seni, dan ekonomi. Bahkan, politik yang sudah lama terbentuk dan sulit untuk dipisahkan dari akar sejarahnya.
Tempat Wisata di Banyuwangi yang Super Instagramable!
Candi Ini Pernah Hilang dari Peradaban, Sekarang Jadi Tempat Wisata seperti Borobudur
Selain itu, Jepara juga terkenal sebagai pusat dari bisnis kayu dan mebel serta ukirannya. Tak main-main, hasil kerajinan ukiran Jepara telah diekspor ke lebih 100 negara sampai-sampai membuat kabupaten ini dijuluki The World Craving Centre atau Pusat Ukiran Dunia.
Di Kota Jepara, kegiatan mengukir dan memahat untuk menghasilkan mebel dan karya seni ukiran telah menjadi bagian dari sosial, budaya, seni, dan ekonomi. Bahkan, politik yang telah lama terbentuk dan sukar untuk dipisahkan dari akar sejarahnya.
Tempat Wisata di Banyuwangi yang Super Instagramable!
Windy Wimpy Siap Bagikan Ide Usaha dengan Membuat Kerajinan Clay di Morning Update, iNews
Jepara, pusat kerajinan ukir kayu yang terkenal di daerah Jawa Tengah ini memiliki sejarah panjang karena kemampuan bertukang dan mengukir yang diturunkan dari generasi ke generasi. Kebiasaan ini pun seakan terasah dan berkembang mengikuti perkembangan zaman yang semakin maju.
Seperti apa sejarah pusat kerajinan ukir kayu yang terkenal di daerah Jawa Tengah ini :
Tempat Wisata Instagramable di Bogor untuk Liburan Akhir Pekan
Warisan budaya dan tradisi turun temurun ini juga punya sejarahnya tersendiri yang berasal dari sosok pengukir dan pelukis bernama Prabangkara yang hidup di zaman Raja Brawijaya dari Kerajaan Majapahit.
Konon dahulu kala Prabangkara sang ahli lukis dan ukir itu dipanggil oleh Raja Brawijaya untuk melukis isterinya dalam keadaan tanpa busana sebagai wujud cinta sang raja. Sebagai pelukis, dia harus melukis melalui imajinasinya karena dia tentu tidak boleh melihat permaisuri dalam keadaan tanpa busana.
Prabangkara melakukan tugasnya dengan sempurna sampai kotoran seekor cicak jatuh mengenai lukisan itu, membuat lukisan permaisuri seakan mempunyai tahi lalat. Raja sangat puas dengan hasil karya Prabangkara namun begitu melihat ‘tahi lalat’ tersebut, maka marahlah sang raja dan menuduh Prabangkara melihat permaisuri tanpa busana, sebab lokasi tahi lalatnya persis dengan kenyataannya!
Prabangkara pun dihukum dengan diikat di layang-layang, diterbangkan, dan kemudian jatuh di Belakang Gunung yang kini bernama Mulyoharjo. Seniman ukir yang terasing itu kemudian hidup di sana dan mengajarkan ilmu ukir kepada warga Jepara di mana keahlian itu lestari hingga saat ini.
Mendunia Berkat Kartini
Sosok Raden Ajeng Kartini ternyata juga punya dampak besar dalam memajukan dan mengembangkan seni ukir Jepara. Dia melihat kehidupan para perajin ukir di tanah kelahirannya yang tidak beranjak dari kemiskinan, sesuatu hal ini sangat mengusik batinnya. Kartini kemudian memanggil beberapa perajin dari daerah Gunung Mulyoharjo tempat diwariskannya ilmu seni ukir dari Prabangkara untuk bersama-sama membuat ukiran seperti peti jahitan, meja kecil, figura, tempat perhiasan, dan barang cenderamata lain.
Hasil karya itu kemudian dijual oleh Raden Ajeng Kartini ke Semarang dan Batavia (sekarang Jakarta), sehingga akhirnya kualitas karya seni ukir dari Jepara ini mulai dikenal. Pesanan pun banyak berdatangan dan hasil produksi perajin seni ukir Jepara pun bertambah jenisnya.
Seluruh penjualan barang tersebut setelah dikurangi oleh biaya produksi, uangnya diserahkan secara utuh kepada para perajin dan dapat menaikkan taraf hidup mereka yang berkecimpung di bidang ini.
Sementara itu, Raden Ajeng Kartini terus berinisiatif memperkenalkan karya seni ukir Jepara. Dia mencoba untuk menembus pasar global dengan memberikan berbagai cenderamata kepada teman-temannya yang ada di luar negeri.
Kartini pun semakin gencar untuk mempromosikan kerajinan ukiran Jepara. Dia lantas menghubungi Oost en West (asosiasi kerajinan tangan) di Belanda. Kartini meminta mereka untuk membantu mempromosikan produk seni ukir Jepara. Bahkan, R. A Kartini juga mengirimkan hadiah ulang tahun kepada pemimpin tertinggi Negeri Kincir Angin itu yakni Ratu Wilhelmina.
Seluruh upaya Kartini berbuah manis. Permintaan kerajinan ukiran Jepara melonjak berkali-kali lipat dan berhasil dijual dengan harga tinggi. Hal itulah yang menjadi latar belakang keberhasilan Jepara menjadi daerah di Jawa Tengah yang terkenal dengan kerajinan ukirannya yang mendunia.
Hari Tuberkulosis sedunia atau World Tuberculosis Day, diperingati setiap tanggal 24 Maret, yang jatuh pada hari ini diperingati diseluruh dunia termasuk Indonesia. Tema peringatan hari Tuberkulosis sedunia ini adalah “Invest to End TB Save Lives”. Berinvestasi untuk mengkhiri TB, selamatkan nyawa, memberikan makna kepada kita semua bahwa pentingnya sumber daya menuju Indonesia Sehat. Tema ini diambil untuk menyampaikan kebutuhan mendesak dalam menginvestasikan sumber daya demi meningkatkan perjuangan dan mengakhiri Tuberkulosis.
Mengingat Indonesia termasuk dalam delapan negara dengan penyumbang 2/3 kasus TBC diseluruh dunia, bahkan Indonesia menempati posisi kedua setelah India dengan kasus sebanyak 845.000 dengan kematian sebanyak 98.000. Hal ini menjadikan sangat penting dalam konteks pandemi Covid-19 yang telah membahayakan kemajuan End TB.
Adapun tujuan utama peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia tahun ini adalah meningkatkan dan membangun kesadaran masyarakat bahwa TBC sampai saat ini masih menjadi endemi. Dengan fokus pencegahan dan pengendalian TBC adalah penemuan kasus dan pengobatan.
Mengutip dari WHO Global TB Report tahun 2020, salah satu faktor resiko tertinggi penyebab penyakit TBC adalah kurang gizi. TBC dan stunting merupakan hal yang tidak terpisahkan, sehingga sangat penting untuk dilakukan harmonisasi kepentingan pemangku kebijakan lintas sektor dalam rangka mensinergikan upaya-upaya yang mendukung proses eliminasi TBC tahun 2030 dan Penurunan Prevalensi Stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024.
Dalam mendukung pencapaian tujuan dan keberhasilan menurunkan angka kejadian TB dan Stunting, DPW PPNI Jawa Tengah, turut mengambil bagian melalui pemberian pelayanan kesehatan dalam rentang dan siklus pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif menuju Indonesia sehat.
JAKARTA, iNews.id - Ada beberapa daerah di Jawa Tengah yang terkenal dengan kerajinan ukiran. Salah satu yang populer adalah Jepara.
Jika membahas Jepara, banyak orang akan langsung terpikirkan sosok R.A Kartini, mengingat wilayah yang terletak di pesisir utara dan termasuk dalam bagian provinsi Jawa Tengah ini merupakan tanah kelahiran dari sosok pahlawan wanita legendaris Indonesia itu.
Tempat Wisata Malam di Yogyakarta, Vibes-nya Beda dan Bikin Susah Move On
Mebel dan ukir Jepara memiliki sejarah yang cukup panjang karena kemampuan bertukang dan mengukir yang diturunkan dari generasi ke generasi. Kebiasaan ini pun seakan terasah dan berkembang mengikuti perkembangan zaman yang semakin maju. Bahkan, meski terjadi adaptasi yang lebih modern, dengan jiwa seni dan keterampilan yang dimiliki oleh para perajin tetap tertanam dengan kuatnya.
Lantas, seperti apa sejarah dari kota kerajinan ini. Berikut ulasannya dirangkum pada Rabu (8/6/2022).
SEMARANG, iNews.id – Pusat kerajinan ukir kayu yang terkenal di daerah Jawa Tengah ada di Kabupaten Jepara. Ya, Jepara terkenal sebagai pusat bisnis kayu, mebel dan ukirannya.
Jika membicarakan Jepara, tentu ingatan masyarakat akan langsung tertuju pada sosok RA Kartini. Mengingat, Jepara merupakan tanah kelahiran sosok pahlawan emansipasi wanita di Indonesia.
Mengenal Desa Wisata Kasongan Pusatnya Kerajinan Gerabah di Yogyakarta
Sebagai pelukis, dia harus melukis melalui imajinasinya karena dia tentu tidak boleh melihat permaisuri dalam keadaan tanpa busana. Prabangkara melakukan tugasnya dengan sempurna sampai kotoran seekor cicak jatuh mengenai lukisan itu, membuat lukisan permaisuri seakan mempunyai tahi lalat.
Raja sangat puas dengan hasil karya Prabangkara namun begitu melihat ‘tahi lalat’ tersebut, maka marahlah sang raja dan menuduh Prabangkara melihat permaisuri tanpa busana, karena lokasi tahi lalatnya persis dengan kenyataannya!